Seni Copywriting, Mengolah Kata Merebut Perhatian

Salah satu pekerjaan kreatif yang punya posisi penting selain yang berhubungan dengan visual adalah penulisan naskah atau biasa disebut copywriting. Awalnya seni copywriting ini memang lebih banyak dikenal pada pekerjaan-pekerjaan menyangkut periklanan. Seni mengolah kata yang ditujukan untuk tujuan-tujuan dibuatnya suatu iklan menjadi begitu penting.

seni copywriting

pexels.com

Tapi belakangan ini seni copywriting juga banyak digunakan pada penulisan di media massa seperti surat kabar, majalah, dan tentunya media online. Tampaknya ini terjadi karena adanya perkembangan cara menulis yang berorientasi pada pegalaman, selera, ataupun wawasan pembaca yang makin meningkat dan makin selektif. Baik materi promosi maupun berita berebut perhatian publik dengan misinya masing-masing. Majemuknya persaingan di pasar membuat para pekerja kreatif memutar otak untuk menjangkau sasarannya. Cara-cara lama mulai digantikan dengan metode baru. Pengolahan dan permainan kata sangat kentara di judul-judul iklan dan media massa. Selain menarik juga kerap menggelitik, provokatif, jenaka, membangkitkan emosi atau bahkan membuat nelangsa. Begitu pula kalau kita melihat lead/intro suatu berita, pengolahan kata sangat kental di situ.

Mengolah susunan kata ataupun kalimat yang seefisien mungkin dengan dampak yang semaksimal mungkin adalah sedikit tantangan yang ada di depan para copywriter. Bahkan sering terjadi melahirkan kata-kata baru yang sengaja dibuat sebagai tren ataupun juga mengikuti perkembangan kosa kata yang sedang disukai. Kata-kata seperti, maknyos, greng, bangeud, bro, cuy dan lain sebagainya, sudah begitu akrab di telinga publik. Bukan bermaksud mengabaikan tata bahasa resmi yang berlaku, tapi lebih kepada mengolah kreatifitas di dalam dunia kreatif itu sendiri.

Nah, beberapa hal sederhana yang dirangkum dari berbagai sumber, yang bisa diparaktikan untuk menjalankan seni copywriting agar bisa mendapatkan atensi publik dan tentunya  searah dengan tujuan komunikasi yang sudah ditentukan, diantaranya:

  • Menulislah penuh antusiasme. Bangkitkan gairah pembaca anda melalui kata-kata yang menggerakkan hati mereka untuk bertindak. Gunakanlah kata-kata kerja aktif, bukan pasif. Kalimat-kalimat yang aktif cenderung membuat pembaca merasa terlibat dalam pesan.
  • Pergunakan kata-kata dan kalimat-kalimat yang singkat agar lebih mudah dibaca dan dimengerti oleh pembaca. Karena kenyataanyya pembaca sering tidak tertarik pada kalimat-kalimatataupun kata-kata yang panjang dan berbelit-belit. Hal ini juga akan berlaku saat membuat paragrag tulisan. Usahakan tidak terlalu panjang jika tidak perlu.
  • Biasakan memperlakukan pembaca Anda secara hormat. Pakailah kata-kata dan kalimat-kalimat pembangkit pengharapan dan semangat hidup mereka. Pujilah keberhasilan dan keberanian yang mereka peroleh. Ketika orang-orang tersanjung, di situlah biasanya lahir beberapa peluang.
  • Perhatikan struktur kata dengan kandungan: menggugah, informatif, persuasif, bertenaga gerak, punya penyelesaian akhir. Dan untuk efektifitas pertimbangkanlah segala hal mengenai: target audience, konsep produk/media, pesan utama.
  • Periksalah setiap yang Anda tulis. Seberapa penting dan berartinya saat menggunakan satu kata? Apakah tidak ada kata lain yang lebih tepat? Apakah kata itu bisa merangsang rasa ingin tahu pembaca? Jangan enggan untuk melakukan koreksi secara detail dan berkelanjutan.
  • Pilih gaya copywriting yang tepat. Apakah eksploratif, informatif, naratif, argumentatif atau retoris. Pelajari dulu tujuan komunikasi yang sudah disepakati dan sesuaikan dengan pesan yang akan disampaikan dengan tepat kepada pembaca.
  • Berikan keyakinan kepada pembaca dengan memaparkan fakta.Ingatlah bahwa tulisan yang panjang akan efektif bukan karena dia panjang, tapi karena tulisan itu meyajikan info yang lengkap sesuai yang dibutuhkan. Maka jangan pelit dan data, jangan juga pelit mengungkapkan fakta
  • Berdiskusilah dengan individu-individu dari bidang kreatif lain yang berada dalam satu pekerjaan maupun di luar. Misalkan dengan seorang desainer grafis, ilustrator, fotografer, layouter atau creative director tentang seperti apa visual yang akan ditampilkan. Kalau perlu cobalah berbincang dengan teman yang sekiranya punya kesamaan karakter dengan sasaran pesan yang akan ditulis. Hal ini bisa memancing ide-ide penulisan yang tak pernah terpikirkan sebelumnya.**

Leave a Reply