Penggunaan Konten Kreatif di Jagad Internet

Dalam pekerjaan kreatif, penggunaan konten kreatif hasil karya personal seperti logo, foto, video footage, web template, back sound dan ilustrasi yang didapat dari penggunaan internet, sudah menjadi bagian tak terpisahkan. Seringkali para eksekutor produk kreatif menggunakan hasil karya orang lain untuk memenuhi standar visual yang diinginkan. Memang lebih banyak hal ini dilakukan saat proses kratif masuk dalam pembuatan sample atau dummy. Tapi tak sedikit pula yang dalam aplikasi finalnya juga melakukan hal yang sama.

Penggunaan Konten Kreatif

unsplash.com/luis-llerena

Ini sah-sah saja jika semua dilakukan sesuai dengan koridornya. Penghargaan terhadap karya kreatif orang lain haruslah menjadi dasar penggunaan materi-materi kreatif itu. Dengan sekali googling dengan menggunakan kata kunci yang diinginkan dalam rangka penggunaan konten kreatif, bisa terlihat tersedianya materi-materi tersebut. Berupa piksel atau foto, vector, audiovisual atau multi media.

Tapi permasalahann yang ada dalam penggunaan konten kreatif, masih ada atau bahkan banyak yang lalai memperhatikan segi lisensi dari materi-materi yang tersedia. Apalagi bagi mereka yang minim dalam anggaran untuk melakukan transaksi pembelian konten kreatif. Dengan menganggap bahwa keberadaan materi yang bertebaran di internet sebagai milik bersama adalah langkah yang tidak tepat.

Memang, materi-materi kreatif itu bergentayangan di belantara internet. Tapi bukan asal berada, mereka juga punya pemilik dan mempunyai kategori lisensi sendiri-sendiri. Ada yang bebas digunakan tanpa ijin ataupun menyertakan credit title, ada yang boleh digunakan dan dimodifikasi tapi menyertakan credit title, ada pula yang tidak boleh dihunakan tanpa seijin dari empunya.

Lalu bagaimana kita tahu mengenai kategori yang terkandung dalam materi-materi itu dalam penggunaan konten kreatif? Untuk yang paling mudah, saat melalukan pencarian materi lewat “Google Image” misalnya, ada fitur “tools” disana. Kliklah fitur itu maka akan keluar sub fitur “Usage Rights”. Dari sub fitur, pilihlah kategori-kategori yang teresedia:

  • Labeled for reuse and modificatons (bisa digunakan dan dimodifikasi)
  • Labeled for reuse (bisa digunakan)
  • Labeled for non-commercial reuse with modifications (bisa digunakan hanya untuk kepentingan non komersil dengan dibolehkan modifikasi)
  • Labeled for non-commercial reuse (bisa digunakan hanya untuk kepentingan non-komersil)

penggunaan konten kreatif

Kategori yang ada pada fitur “tools” di Google search tersebut hanyalah penyerdahanaan dari search engine. Secara spesifik para pengguna materi juga harus mempelajari detail dari lisensi yang ada. Kalau kita membuka situs-situs penyedia konten kreatif sepert flickr.com, freepik.com, freeimages.com, pexels.com, capitaldvstudio.com, audiomicro.com, freewebsitetemplates.com atau dryicons.com misalnya, jangan lupa untuk menyimak term & conditions atau disclaimer dari penggunaan konten tersebut.

Ada dari beberapa situs yang langsung menyantumkan aturan penggunaan konten kreatif, ada pula yang status lisensinya tercantum per-materi yang ada dalam situs tersebut. Dalam situs wikipedia.com bisa dipastikan jika ada materi foto misalnya, selalu memberi keterangan tentang status lisensi, sumber foto, dan juga pengunggahnya.

Dari kebanyakan situs-situs penyedia konten kreatif, memang bisa dikatakan memberikan panduan dengan menggunakan standar “Creative Commons”. Apa itu “Creative Commons”? Dalam situs resminya, diterangkan:

“Lisensi hak cipta Creative Commons dan alat-alatnya membentuk keseimbangan dalam pengaturan tradisional yang ada pada hukum hak cipta. Alat kami memberikan setiap orang, dari pencipta individu sampai dengan perusahaan dan lembaga besar, cara sederhana standar untuk memberikan izin hak cipta atas ciptaan kreatif mereka. Kombinasi dari alat-alat dan pengguna kami adalah kumpulan komunitas digital yang luas dan berkembang, kolam konten yang dapat disalin, didistribusikan, digubah, dan dibuat ciptaan turunannya, dan semua dalam batas-batas hukum hak cipta.”

Apa saja kategori-kategori lisensi yang dikeluarkan “Creative Commons”?

Public Domain
CC0
CC0-icon
CC0 memungkinkan ilmuwan, pendidik, artis dan lainnya pencipta dan pemilik konten yang dilindungi hak cipta untuk melepaskan kepentingan mereka dalam pekerjaan mereka dan dengan demikian menempatkannya dalam domain publik, sehingga orang lain dapat dengan bebas menggunakannya, mengolahnya kembali untuk tujuan apapun tanpa batasan undang-undang hak cipta.

Atribusi
CC BY
CC1-icon
Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, memperbaiki, dan membuat ciptaan turunan, bahkan untuk kepentingan komersial, selama mereka mencantumkan kredit kepada Anda atas ciptaan asli. Lisensi ini adalah lisensi yang paling bebas. Direkomendasikan untuk penyebarluasan secara maksimal dan penggunaan materi berlisensi.

Atribusi-BerbagiSerupa
CC BY-SA
CC2-icon
Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, memperbaiki, dan membuat ciptaan turunan bahkan untuk kepentingan komersial, selama mereka mencantumkan kredit kepada Anda dan melisensikan ciptaan turunan di bawah syarat yang serupa. Lisensi ini seringkali disamakan dengan lisensi “copyleft” pada perangkat lunak bebas dan terbuka. Seluruh ciptaan turunan dari ciptaan Anda akan memiliki lisensi yang sama, sehingga setiap ciptaan turunan dapat digunakan untuk kepentingan komersial. Lisensi ini digunakan oleh Wikipedia, dan direkomendasikan untuk materi-materi yang berasal dari penghimpunan materi Wikipedia dan proyek dengan lisensi serupa.

Atribusi-NonKomersial
CC BY-NC
CC3-icon
Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, memperbaiki, dan membuat ciptaan turunan bukan untuk kepentingan komersial, dan walau mereka harus mencantumkan kredit kepada Anda dan tidak dapat memperoleh keuntungan komersial, mereka tidak harus melisensikan ciptaan turunan dengan syarat yang sama dengan ciptaan asli.

Atribusi-TanpaTurunan
CC BY-ND
CC4-icon
Lisensi ini mengizinkan penyebarluasan ulang, baik untuk kepentingan komersial maupun nonkomersial, selama bentuk ciptaan tidak diubah dan utuh, dengan pemberian kredit kepada Anda.

Atribusi-NonKomersial-BerbagiSerupa
CC BY-NC-SA

CC5-icon
Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, memperbaiki, dan membuat ciptaan turunan bukan untuk kepentingan komersial, selama mereka mencantumkan kredit kepada Anda dan melisensikan ciptaan turunan dengan syarat yang serupa dengan ciptaan asli.

Atribusi-NonKomersial-TanpaTurunan
CC BY-NC-ND

CC6-icon
Lisensi ini adalah lisensi yang paling ketat dari enam lisensi utama, hanya mengizinkan orang lain untuk mengunduh ciptaan Anda dan membaginya dengan orang lain selama mereka mencantumkan kredit kepada Anda, tetapi mereka tidak dapat mengubahnya dengan cara apapun atau menggunakannya untuk kepentingan komersial.

Untuk lebih detail lagi bisa mengunjungi situs resmi creativecommons.org

Dengan mengetahui kategori-kategori lisensi yang umum dan banyak dipakai itu, kita bisa menghindar dari penyalahgunaan konten kreatif ataupun materi milik orang lain, dan pastinya berkekuatan hukum sehingga tidak membuka peluang terjadinya tuntutan dari pemilik aslinya. Dan tentu saja bagi pengunggah konten, dengan mendaftarkan atau menggunakan kategori lisensi yang diambil, ini berarti bersedia bertanggung jawab atas status lisensi tersebut.**

1 thought on “Penggunaan Konten Kreatif di Jagad Internet”

Leave a Reply